Prajurit Korem 032/Wirabraja menerima penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta penyakit TBC dan DBD, bertempat di Aula Sapta Marga Makorem 032/Wbr Padang, Senin (15/07/2019).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Denkesyah 01.01.04 Padang dengan bertujuan menciptakan kewaspadaan dan peduli terhadap lingkungan agar tetap bersih sehingga terhindar dari penyakit TBC dan DBD, diikuti oleh seluruh prajurit dan PNS Makorem 032/Wbr.
Dalam Acara tersebut menampilkan pembicara kesehatan masalah penyakit TBC oleh dr. Neni Yulputri, Sp.P. dari RST. Reksodiwiryo Padang, sedangkan penjelasan tentang Demam berdarah Dengue (DBD) disampaikan oleh dr. Tri Endangwati dari RST.Reksodiwiryo Padang.
Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Korem 032/Wbr Mayor Inf Yondri Nova yang mewakili Danrem memberikan sambutan dengan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tim Denkesyah 01.01.04 dan RST Reksodiwiryo Padang yang telah bersedia memberikan penyuluhan kesehatan yang sangat bermanfaat bagi seluruh prajurit dan PNS Makorem 052/Wbr.
“Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini marilah kita dengarkan dan simak bersama penyuluhan ini dengan baik, agar kita dapat mengambil manfaatnya, baik bagi kita pribadi maupun bagi lingkungan keluarga dan masyarakat luas, apabila ada hal yang kurang jelas terhadap materi penyuluhan yang disampaikan, dapat ditanyakan langsung kepada penceramah sebagai narasumber pada acara tanya jawab”,tegasnya.
Dikatakan oleh dr.Neni Yulputri, TBC merupakan penyakit tropis yang masih tinggi angka kejadiannya di dalam negeri, bahkan merupakan tertinggi ketiga di dunia. Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar lainnya.
Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar dari penderita TBC ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah. Dengan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Beberapa penyakit TBC resisten terhadap obat yang biasa digunakan selama ini. katanya.
Selain TBC, penyakit tropis lainnya, seperti DBD, masih menjadi ancaman yang cukup tinggi. Dikatakan oleh dr. Tri Endangwati sebagai narasumber tentang Demam Berdarah Dengue (DBD), berkembang biaknya vector penyakit seperti nyamuk Aydes Aegypti penyebab terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue yang dimana nyamuk ini tergolong “eksklusif” dan sangat cepat penyebarannya seiring memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi dan terkadang cuaca yang tak menentu, jelasnya.
Gejala yang timbul jika terpapar penyakit ini adalah seperti demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, tidak selera makan serta timbul bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh. Jika hal ini terus berlanjut dan tidak diobati maka kerusakan dapat terjadi sampai ke pembuluh darah, pendarahan di gusi, hidung atau di bawah kulit. Jenis gejala ini bisa berlanjut hingga dapat menyebabkan kematian.
Cara pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengkonsumsi cairan yang banyak, mengkonsumsi obat pereda demam, makan makanan yang sehat, serta istirahat yang cukup. Untuk kasus yang parah, diharuskan untuk dirawat inap di puskesmas atau rumah sakit,” jelas Tri Endangwati, dokter yang memberikan penyuluhan.
Dalam penyuluhan ini juga dijelaskan tips atau cara pencegahan DBD yaitu dengan selalu mengenakan baju dan celana panjang, mengoleskan lotion anti nyamuk, tidur dalam kelambu serta membersihkan genangan air disekitar rumah.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dandenma Rem 032/Wbr, Para pasirem 032/Wbr, Prajurit serta PNS Makorem 032/Wbr.