Bios 44 Dongkrak Hasil Panen Petambak Udang Kecamatan Koto Tangah

Korem 032 – Petambak udang di Kec.Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat, mulai merasakan peningkatan kesejahteraan karena hasil panen udang kali ini meningkat drastis. Hal itu, mulai dirasakan sejak menggunakan suatu dekomposer bernama “Bios 44” yang awalnya dikenalkan oleh Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo dan disosialisasikan oleh Kodim 0312/Padang kepada para masyarakat petambak udang.

Pada panen kali ini, Danrem 032/WBR beserta jajaran bersama dengan Dandim 0312/Padang dan juga Persit Koorcab Rem 032 PD I/BB meninjau langsung kegiatan panen udang yang telah menggunakan Bios 44 di areal tambak udang Kec. Koto Tangah Kota Padang Sumbar, pada Jumat (22/11).

Pada kesempatan ini, Dandim 0312/Padang Kolonel Arh Nova Mahanes Yudha selaku penanggung jawab sosialisasi Bios 44 kepada masyarakat diwilayah binaannya, salah satunya Tambak Udang yang ada di Kec. Koto Tangah ini menyampaikan hasil yang didapat masyarakat setelah penggunaan Bios 44 ini.

“Perbedaan hasil udang yang menggunakan Bios dengan tidak menggunakan Bios diwaktu yang sama sangat jauh berbeda yaitu lebih besar pada saat menggunakan Bios, selain itu komsumsi makanan pun lebih irit dibandingkan yang  tidak menggunakan Bios bisa 2:1”, jelasnya.

Lebih lanjut disampaikannya bahwa, selain untuk perikanan, penggunaan Bios 44 ini juga bisa digunakan untuk pertenakan seperti sapi juga sangat bagus dimana pertumbuhannya lebih cepat dan bulunya lebih bersih dibanding yang makanannya tidak dicampur Bios, tambahnya menjelaskan.

 

Diwaktu yang sama, Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo juga menyampaikan, proses penggunaan Bios 44 secara teknis pada kolam udang terlihat perubahan yang signifikan, disini kita melihat dan mengcover dari proses petani mulai dari penggunaan dan pemeliharaan pada saat menggunakan Bios 44 baik pada air tawar, air laut dan air payau, jelasnya.

“Dengan penggunaan Bios 44 ini diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat, mencari solusi alternatif karena daerah kita jauh dari tempat produksinya sendiri, bahan baku lebih mandiri dan yang pasti menciptakan lapang pekerjaan”, harapnya.

Selain itu, Hasbi Asidiq selaku Pengelola Teknisi pengelolan Tambak Udang menjelaskan perbedaan penggunaan Bios 44 dengan tidak menggunakan Bios 44. “Penggunaan pada waktu yang sama dengan kolam yang berbeda sangat jauh perbedaannya. Untuk kolam yang menggunaan Bios 44 pertumbuhan udangnya lebih besar dan lebih cepat, beratnya pun sangat jauh berbeda”, jelasnya.

“Pada kolam yang menggunakan Bios 44, berat udang bisa mencapai sampai 45 ekor/ Kg dan yang tidak menggunakan Bios hanya 30 ekor/ Kg. Untuk penjualan udang di lokal bisa dengan harga 90-95 ribu/Kg untuk yang menggunakan Bios sedangkan yang tidak menggunakan Bios penjualan hanya  70-75 ribu/Kg”,ungkapnya.

Bios 44 adalah suatu mikro organisme yang dapat memberikan banyak manfaat. Mulai dari meningkatkan kesuburan tanah hingga meningkatkan hasil produksi dan mempercepat hasil  panen. Selain itu Bios 44 ini bisa digunakan untuk merestorasi area lahan bekas tambang, kebakaran dan lahan tidak produktif (kurang subur) menjadi lahan produktif (subur) serta dapat  meningkatkan produksi di sektor pertanian, perkebunan maupun peternakan. (Pen 032)

About admpenrem032

Check Also

Danrem 032/Wbr Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2024

Padang – Untuk memastikan kesiapan prajurit dalam mengamankan serta menyukseskan Pemilu 2024 di Wilayah Sumatera …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *