
Korem 032 – Pasca banjir yang melanda 9 Nagari di Empat Kecamatan wilayah Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat pada Jum’at, 22 November lalu telah mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit kepada masyarakat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun sejumlah fasilitas umum seperti jembatan rusak dan puluhan rumah tak lagi bisa ditinggali. Beberapa kampung juga terisolir karena akses yang tertutup longsor.
Sampai saat ini telah dilakukan berbagai kegiatan perbantuan dalam hal membantu dampak banjir tersebut. Selain obat-obatan, dana bantuan juga telah disalurkan ke lokasi pengungsian yang tersebar di empat titik yakni Pasir Panjang, Sapan Salak, Sapan Batu dan Balai Adat Nagari Pakan Rabaa.
Komandan Kodim 0309/Solok Letkol Arh. Prio Iswahyudi telah mengerahkan personelnya untuk bersama sama dengan pemerintah daerah,Polri, BPBD setempat dan masyarakat untuk mengatasi kesulitan masyarakat yang terkena dampak.
Menindaklanjuti perintah Dandim, Kapten Inf Afrizal selaku Danramil 03/Muara Labuh langsung mengambil langkah berkoordinasi dan bersama sama dengan masyarakat melaksanakan gotong royong, bahu membahu membantu korban banjir di semua wilayah yang terkena dampak banjir. Dengan melakukan pembersihan material banjir bandang dan tanah longsor menggunakan alat berat berupa wheeloder dan excavator.

Bencana alam banjir yang disebabkan oleh hujan yang cukup lama membuat Sungai Batang Liki meluap sampai menggenangi beberapa rumah warga dan menggenangi jalan raya yang menghubungkan Kab. Solok Selatan dengan Kota Padang.
Dari pihak BNPB mencatat, sebanyak 1.952 rumah terendam, 26 rumah rusak, dan 14 bangunan lainnya mengalami kerusakan. Kemudian, lima jembatan untuk akses 6.000 orang terputus, dua unit irigasi rusak, hingga 29 hektar sawah rusak.
Selain kegiatan pembersihan material sisa banjir bandang, TNI bersama dengan pemerintah daerah juga membuka posko pelayanan kesehatan gratis dan pelayanan trauma healing pada para korban bencana banjir dan longsor. Upaya ini untuk mengembalikan kepercayaan diri dan mental korban, terutama anak-anak dan balita.(Pen 032)