
Korem 032 – Inovasi dan kreatifitas terus dilakukan Komando Distrik Militer 0319/Mentawai dalam menghemat biaya untuk memenuhi penyediaan pupuk pertanian seperti mengelola sisa sampah pemotongan pepohonan jadi pupuk kompos.
Selain bahan tersebut, juga menggunakan bahan baku rumput yang dapat dijadikan sebagai pupuk dengan menggunakan sistem fermentasi atau pembusukan.
“Pembuatan pupuk kompos ini tidaklah terlalu sulit, melainkan kita hanya perlu mempelajari langkah langkahnya saja,” ungkap Letkol Czi Bagus Mardyanto selaku Dandim 0319/mentawai, pada Senin (13/7/2020).
Selanjutnya, Dandim 0319/Mentawai menjelaskan bahwa bahan baku untuk pembuatan pupuk tersebut mudah didapat, semuanya sudah tersedia di sekitar lingkungan kita, yaitu dengan memanfaatkan limbah pertanian dan limbah rumah tangga diantaranya menggunakan sampah daun, potongan rumput, sekam padi dan lain sebagainya juga bisa digunakan.
Disamping itu, untuk campurannya juga bisa ditambahkan gula aren yang dilarutkan dengan air secukupnya, jelas Dandim 0319.

Untuk mempercepat pembusukan gunakan cairan yang berisi campuran dari beberapa mikro organisme hidup, seperti cairan EM4 dan sejenisnya, kemudian campur dengan larutan gula dan tambahkan air sesuai kebutuhan.
“Dalam membantu meningkatkan unsur hara pada tanah, kita menggunakan pupuk kompos organik sehingga tanah akan menjadi lebih subur” tutur Dandim.
Memanfaatkan lingkungan yang ada, kita bisa menghemat biaya pengeluaran tidak harus membeli pupuk terlalu mahal untuk didatangkan. Prinsipnya kalau sudah mengetahui cara mengelola atau membuat pupuk sendiri tinggal mempersiapkan bahan bakunya yang ada disekitar lingkungan.
“Inovasi yang ditimbulkan ini setidaknya dapat meminimalisir anggaran untuk membeli bahan pupuk pertanian” ujar Letkol Bagus.
Menurutnya, di Kabupaten Mentawai ini masih banyak lokasi lahan tidur yang belum terkelola dengan baik, jadi untuk mengoptimalkan lahan tersebut, Dandim mengajak masyarakat lebih produktif terutama di bidang pertanian.
“Kalau sudah termanfaatkan lahan tidur dengan baik, maka dapat mencukupi kebutuhan ketahanan pangan khususnya di wilayah Mentawai dan tidak harus mendatangkan dari luar daerah”, pungkasnya. (Pen 032)